Advertisement
Satriya Piningit
Sembilan ratusan tahun yang silam
Di Kediri bertahta Maharaja Jayabaya
Dan nubuar ini berasal darinya yang kan kucritakan
Agar kau mengerti tentang rahasia Nusantara
Katanya, k`tika k`reta berjalan tanpa kuda
Lewati lintasan besi yang kalungi nusantara
Perahu tanpa layar berjalan di angkasa
Itu tanda, Nubuat Jayabaya menyata
Banyak hujan yang kan turun di musim kemarau
Rumah suci dibenci, semua berhura-hura
Gadis remaja berani kehilangan keperawanan
Selingkuh berkhianat rendahkan para lelaki
Kelak perang besar melanda semua penjuru Nusantara terpecah tanpa pimpinan tunggal
Saat itu Sang Satriya segera muncul
Tegakkan ajaran Dharma, di bumi Nusantara
Reff:
He gotta do it ( What? )
He gotta do it ( What? )
Dia kan bersihkan telatah Nusantara
Dari debu padang pasir(What??)
Dan dia kan hancurkan semua musuhnya
Ketika muda dia berbuat nista
Jadi orang terhina tanpa landasan sila
Orang-orang banyak yang suka mencibirnya
Menghinanya dan tak menyukainya
Berpakaian tak pantas dan tak sedap dipandang
Bila kau melihatnya kau kan merendahkan api bila engkau telah mengenalinya Kau tak akan pernah mau jauh darinya
Di usia remaja dipanggil seorang petapa
Yang beberkan rahasia tentang jati dirinya
Masa depan Negara ada ditangannya
Dan dia diwarisi sejuta tentara surga
Berkendaraan" Kuda Berkaki Lima Wajah Sang Kuda bagaikan wajah Baladewa
Bila menunggang ia duduk di perut Sang Kuda
Yang mampu berlari cepat bagai Gatotkaca
Hutang malu bayar malu, hutang nyawa bayar nyawa
Itu yang dikatakan oleh Jayabaya
Semua ini segera terjadi Limaratus tahun setelah hancurnya Majapahit
Para Dewa dan Gandharwa berbaris mengikuti Putra Mahkota yang kemudian emnjadi sakti tanpa ajimat, hanya dengan welas asih Kebenaran, kejujuran, kelurusan hati
Dia telah terputus ajaran "Weda Jawa"
Berpegang tiga kitab suci,"Trisula Weda"
Menganut ajaran suci yang disebut "Dharma"
Yang diajarkan oleh"Dewa Berbadan Manusia"
Ditangannya kehormatan Majapahit kembali
Kebenaran terungkap yang tlah lama terkubur
Dia Pangeran Perang yang tak ikut mati
Yang telah menanggung malu tetapi termasyur
Wait, kini apa kau mengerti pesan ini??
Mungkin kau mulai bertanya di dalam hati tentang yang hakiki, yang tak kau pahami
Kebenaran sejarah yang ditutup-tutupi
Empat belas tujuh lapan Majapahit dihancurkan semua yang setia pasti kan dibinasakan
Empat Belas Lapan satu adalah titik tolak berdiri kerajaan di Demak
Nubuat berkata, para petapa berkata
Akan lahir Sang Putra, Sang Pangeran Perang Lima ratus tahun setelah peristiwa itu
Pertanda berakhirnya jaman
Kalabendhu Dia cucu Sabdalon dan Nayagenggong Yang akan membuat seluruh perusuh menggonggong
Kekuatan Tiratana landasi batinnya
Raja tanpa mahkota sederhana hidupnya
Kembali ke Reff:
Sembilan ratusan tahun yang silam
Di Kediri bertahta Maharaja Jayabaya
Dan nubuar ini berasal darinya yang kan kucritakan
Agar kau mengerti tentang rahasia Nusantara
Katanya, k`tika k`reta berjalan tanpa kuda
Lewati lintasan besi yang kalungi nusantara
Perahu tanpa layar berjalan di angkasa
Itu tanda, Nubuat Jayabaya menyata
Banyak hujan yang kan turun di musim kemarau
Rumah suci dibenci, semua berhura-hura
Gadis remaja berani kehilangan keperawanan
Selingkuh berkhianat rendahkan para lelaki
Kelak perang besar melanda semua penjuru Nusantara terpecah tanpa pimpinan tunggal
Saat itu Sang Satriya segera muncul
Tegakkan ajaran Dharma, di bumi Nusantara
Reff:
He gotta do it ( What? )
He gotta do it ( What? )
Dia kan bersihkan telatah Nusantara
Dari debu padang pasir(What??)
Dan dia kan hancurkan semua musuhnya
Ketika muda dia berbuat nista
Jadi orang terhina tanpa landasan sila
Orang-orang banyak yang suka mencibirnya
Menghinanya dan tak menyukainya
Berpakaian tak pantas dan tak sedap dipandang
Bila kau melihatnya kau kan merendahkan api bila engkau telah mengenalinya Kau tak akan pernah mau jauh darinya
Di usia remaja dipanggil seorang petapa
Yang beberkan rahasia tentang jati dirinya
Masa depan Negara ada ditangannya
Dan dia diwarisi sejuta tentara surga
Berkendaraan" Kuda Berkaki Lima Wajah Sang Kuda bagaikan wajah Baladewa
Bila menunggang ia duduk di perut Sang Kuda
Yang mampu berlari cepat bagai Gatotkaca
Hutang malu bayar malu, hutang nyawa bayar nyawa
Itu yang dikatakan oleh Jayabaya
Semua ini segera terjadi Limaratus tahun setelah hancurnya Majapahit
Para Dewa dan Gandharwa berbaris mengikuti Putra Mahkota yang kemudian emnjadi sakti tanpa ajimat, hanya dengan welas asih Kebenaran, kejujuran, kelurusan hati
Dia telah terputus ajaran "Weda Jawa"
Berpegang tiga kitab suci,"Trisula Weda"
Menganut ajaran suci yang disebut "Dharma"
Yang diajarkan oleh"Dewa Berbadan Manusia"
Ditangannya kehormatan Majapahit kembali
Kebenaran terungkap yang tlah lama terkubur
Dia Pangeran Perang yang tak ikut mati
Yang telah menanggung malu tetapi termasyur
Wait, kini apa kau mengerti pesan ini??
Mungkin kau mulai bertanya di dalam hati tentang yang hakiki, yang tak kau pahami
Kebenaran sejarah yang ditutup-tutupi
Empat belas tujuh lapan Majapahit dihancurkan semua yang setia pasti kan dibinasakan
Empat Belas Lapan satu adalah titik tolak berdiri kerajaan di Demak
Nubuat berkata, para petapa berkata
Akan lahir Sang Putra, Sang Pangeran Perang Lima ratus tahun setelah peristiwa itu
Pertanda berakhirnya jaman
Kalabendhu Dia cucu Sabdalon dan Nayagenggong Yang akan membuat seluruh perusuh menggonggong
Kekuatan Tiratana landasi batinnya
Raja tanpa mahkota sederhana hidupnya
Kembali ke Reff: